Laman

Kamis, 15 Maret 2012

cerpen : Horor di sekolah


Horor di sekolah

    Bel tanda istirahat telah berbunyi, para siswa mulai keluar dari kelas mereka masing-masing. Ada yang pergi ke kantin untuk jajan , ada juga yang tetap didalam kelas hanya untuk mengobrol saja. Aku dan Wawan memutuskan untuk pergi ke kantin, karena sewaktu pelajaran bahasa Indonesia tadi perutku tak henti-henti meminta untuk diisi. Ketika kami sedang makan datanglah Sueb. “Ngapain dia kesini?,biasanya kan dia tidak pernah kekantin!”,kata Wawan. Kami berdua saling pandang ada apa dengan dia. “Lho, dia kan orangnya pelit banget, saking pelitnya bajunya aja gag pernah di cuci, noh ilernya mpe kayak peta indonesia!!”, sahut Uzi dari bangku disebelah kami.
    Aku dan Wawan memperhatikan dengan seksama ke arah meja tempat Sueb makan. Kami pun terkejut melihat makanan yang ada dimejanya. Ia memesan dua mangkuk bakso, tiga mangkuk mie ayam, dua porsi siomay, es jeruk dan es teh. Kemudian penjaga kantin pun mendekati Sueb dan berkata,”Selamat anda adalah pembeli terbanyak ke-100 bulan ini, anda akan mendapatkan sebuah payung cantik dan seperangkat alat mandi dibayar tunai!!. “Sah”, kata penjaga kantin. Para murid pun menjawab dengan serentak, “Sah!!!”.
    Kami berdua tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Tiba-tiba dari kejauhan datanglah Nisa , ia adalah murid baru dikelas kami. “Eh Ndri kamu dah punya FB-nya Nisa blom?”.” Apaan tuh FB?, Fans Berat inul yap??”, jawabku. Maklumlah sebagai seorang murid SMA aku termasuk anak yang gaptek, Hp aja tidak punya apalagi hal-hal mengenai internet. “Wah ni anak masak gag tau Facebook, itu loh website buat mencari teman sebanyak-banyaknya di internet”. “Owh gitu toh”, jawabku.
    Tiba-tiba Nisa berjalan kearah kami. Saking cantiknya mata kami berdua sampai tidak bisa berkedip. Jantung kami berdebar-debar, keringat bercucuran. Kemudian Nisa bertanya kepada kami. Kami bersiap-siap mendegarkannya dengan seksama. Lalu ia berkata,”………Toilet dimana ya?”. (BRUKZZ) Kami pun terjatuh dari kursi. Tanpa sepengetahuan Wawan, aku berlari ke toilet karena perutku mules gara-gara tadi kebanyakan makan sambal. Karena toiletnya sedang dipakai semua, terpaksa aku lari ke toilet yang berada di dekat gudang. Menurut gossip yang kudengar toilet didekat gudang terkenal angker. Karena perutku tak bisa berkompromi, akhirnya kuberanikan diri untuk masuk ke toilet itu.
    Suasana di toilet tersebut begitu menyeramkan. Udah gelap banyak coret-coretannya lagi. Setelah selesai B.A.B , tiba-tiba dari toilet sebelah terdengar suara pintu terbuka. (KREEK…) Keringatku mulai bercucuran, jantung berdetak begitu kencang, lalu dari balik pintu itu muncullah sesosok pria bertubuh tinggi, besar, dan kulitnya hitam.”Aaaaaarrrgggggghhhhh!!!!!!!”, aku menjerit ketakutan, tanpa banyak kata lagi aku berlari keluar walau hanya memakai celana boxerku. Kemudian dari dalam toilet aku mendegar suara memanggilku. Ia berteriak, “ Den, den celana panjangnya ketinggalan nih!!!”. Oh….. akhirnya aku lega , ternyata ia adalah pak Parman tukang kebun di sekolah kami.                  
    Bel tanda masuk pun berbunyi, aku segera masuk ke kelasku. Akhirnya semua peristiwa disekolah hari ini berakhir juga, setelah bunyi Teeeeeeeeet…… tiga kali menandakan waktu KBM telah usai. Sebelum pulang kerumah aku mengantarkan Wawan dulu ke tempat ayahnya yang terkenal sebagai tukang cukur khusus DPR ( Dibawah Pohon Rambutan). Setelah mengantar Wawan pulang, dengan mengendarai motor “SMASH” merahku, aku pulang ke rumah.
                                                The end

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More