Horor di sekolah
Bel tanda istirahat telah berbunyi, para
siswa mulai keluar dari kelas mereka masing-masing. Ada yang pergi ke kantin
untuk jajan , ada juga yang tetap didalam kelas hanya untuk mengobrol saja. Aku
dan Wawan memutuskan untuk pergi ke kantin, karena sewaktu pelajaran bahasa
Indonesia tadi perutku tak henti-henti meminta untuk diisi. Ketika kami sedang
makan datanglah Sueb. “Ngapain dia kesini?,biasanya kan dia tidak pernah
kekantin!”,kata Wawan. Kami berdua saling pandang ada apa dengan dia. “Lho, dia
kan orangnya pelit banget, saking pelitnya bajunya aja gag pernah di cuci, noh
ilernya mpe kayak peta indonesia!!”, sahut Uzi dari bangku disebelah kami.
Aku dan Wawan memperhatikan dengan seksama
ke arah meja tempat Sueb makan. Kami pun terkejut melihat makanan yang ada
dimejanya. Ia memesan dua mangkuk bakso, tiga mangkuk mie ayam, dua porsi
siomay, es jeruk dan es teh. Kemudian penjaga kantin pun mendekati Sueb dan
berkata,”Selamat anda adalah pembeli terbanyak ke-100 bulan ini, anda akan
mendapatkan sebuah payung cantik dan seperangkat alat mandi dibayar tunai!!.
“Sah”, kata penjaga kantin. Para murid pun menjawab dengan serentak, “Sah!!!”.
Kami berdua tertawa terbahak-bahak
mendengarnya. Tiba-tiba dari kejauhan datanglah Nisa , ia adalah murid baru
dikelas kami. “Eh Ndri kamu dah punya FB-nya Nisa blom?”.” Apaan tuh FB?, Fans
Berat inul yap??”, jawabku. Maklumlah sebagai seorang murid SMA aku termasuk
anak yang gaptek, Hp aja tidak punya apalagi hal-hal mengenai internet. “Wah ni
anak masak gag tau Facebook, itu loh website buat mencari teman
sebanyak-banyaknya di internet”. “Owh gitu toh”, jawabku.
Tiba-tiba Nisa berjalan kearah kami. Saking
cantiknya mata kami berdua sampai tidak bisa berkedip. Jantung kami
berdebar-debar, keringat bercucuran. Kemudian Nisa bertanya kepada kami. Kami
bersiap-siap mendegarkannya dengan seksama. Lalu ia berkata,”………Toilet dimana
ya?”. (BRUKZZ) Kami pun terjatuh dari kursi. Tanpa sepengetahuan Wawan, aku
berlari ke toilet karena perutku mules gara-gara tadi kebanyakan makan sambal.
Karena toiletnya sedang dipakai semua, terpaksa aku lari ke toilet yang berada
di dekat gudang. Menurut gossip yang kudengar toilet didekat gudang terkenal
angker. Karena perutku tak bisa berkompromi, akhirnya kuberanikan diri untuk
masuk ke toilet itu.
Suasana di toilet tersebut begitu
menyeramkan. Udah gelap banyak coret-coretannya lagi. Setelah selesai B.A.B , tiba-tiba
dari toilet sebelah terdengar suara pintu terbuka. (KREEK…) Keringatku mulai
bercucuran, jantung berdetak begitu kencang, lalu dari balik pintu itu
muncullah sesosok pria bertubuh tinggi, besar, dan kulitnya
hitam.”Aaaaaarrrgggggghhhhh!!!!!!!”, aku menjerit ketakutan, tanpa banyak kata
lagi aku berlari keluar walau hanya memakai celana boxerku. Kemudian dari dalam
toilet aku mendegar suara memanggilku. Ia berteriak, “ Den, den celana
panjangnya ketinggalan nih!!!”. Oh….. akhirnya aku lega , ternyata ia adalah
pak Parman tukang kebun di sekolah kami.
Bel tanda masuk pun berbunyi, aku segera
masuk ke kelasku. Akhirnya semua peristiwa disekolah hari ini berakhir juga,
setelah bunyi Teeeeeeeeet…… tiga kali menandakan waktu KBM telah usai. Sebelum
pulang kerumah aku mengantarkan Wawan dulu ke tempat ayahnya yang terkenal
sebagai tukang cukur khusus DPR ( Dibawah Pohon Rambutan). Setelah mengantar
Wawan pulang, dengan mengendarai motor “SMASH” merahku, aku pulang ke rumah.
The end
0 komentar:
Posting Komentar